You, Only Better Nicholas Bate : Resensi Buku

Oke, saya melupakan janji saya sendiri untuk menulis seminggu minimal tiga kali – resensi buku yang saya punya - post di blog – share di sosial media.  Anggaplah saya sebagai manusia biasa yang suka melupakan janji dan malas. Tapi anggaplah kalian juga sama biasanya sebagai manusia yang punya kewajiban mengingakan sesama, sehingga apa salahnya menegur saya atas janji yang saya ingkari sendiri? Wkwk. Orang-orang seperti ini memang selalu punya dasar untuk membela diri bukan? Haha *abaikan.
Langsung saja ke pokok buku

Judul       : You, Only Better (Berpikir dan bertindak positif untuk menciptakan versi diri yang terbaik)
Penulis : Nicholas Bate
Jml      : 220 hlm.
Harga : 60 k

            Saya beli buku ini belum lama, 05 September 2017. Buku yang masih fresh from the oven banget tanda tangannya. Baru aja kelar saya baca. Awalnya saya nggak niat beli buku ini, tapi ada satu kalimat yang akhirnya membuat saya yakin “saya harus beli buku ini nih. Obat banget”.

            Ketika itu saya memang tidak berniat membeli buku. Saya hanya mampir untuk beli kertas dan beberapa peralatan kantor yang mulai habis. Lalu kelilinglah saya ke rak-rak buku motivasi psikologi. Saya pikir apa salahnya, pada saat itu saya memang sedang tidak enak-enaknya. Pikiran saya sedikit kacau karena suatu urusan yang kata anak sekarang kerennya disebut “baper”. Akuilah, saya memang sensitif, dan karena urusan itu saya jadi malas berpikiran positif tentang suatu hal. Oke, sederhananya, ini urusan mental dan sikap positif ngadepin sikap orang lain yang nggak sesuai harapan.

            Buku ini berisi 9 bagian, dengan bagian final tentang saran penulis dari huruf abjad a sampai dengan z. Ikhtisar buku ini bisa diringkas menjadi pokok bahasan yang seringkali diulang oleh penulisnya, yakni  atur kompas anda, atur kompas anda, dan atur kompas anda. Sekali anda menentukan kompas dan menyeimbangkannya, maka urusan lain mudah saja diselesaikan. Tapi, lagi-lagi, jangan berharap praktek akan mudah sesuai teori. Dan anda dituntut membaca ini dan terus memahaminya. Ada 3 langkah yang penulis berikan sejak di awal buku ini:



1.      Mulailah menyadari gagasannya
2.    Terimalah kenyataan
3.    Ambil tindakan
           
Seperti judul buku ini, “YOU, ONLY BETTER”, tidak ada yang diinginkan penulisnya selain – anda selalu menjadi lebih baik, anda terus menjadi lebih baik. Maka dalam buku ini akan dipaparkan beberapa cara mudah menerima kenyataan dan cara mengambil tindakan, bahkan begitu banyak step yang ditawarkan untuk berubah dalam buku ini. Lagi-lagi, sesuatu yang belum anda lakukan hanya bernama keputusan, setelah anda melaksanakannya – barulah itu disebut tindakan. BERTINDAKLAH.

Saran buku ini, jadilah mahir. Ambillah dan lakukan suatu hal yang anda sukai, yang anda kuasai, jadilah ahli agar anda dihargai orang lain dan menghargai diri sendiri. Berikan kemampuan terbaik anda agar anda bisa dilihat berdasarkan nilai kehadiran anda, bukan seberapa banyak dan seberapa lama anda disana.  

Satu-satunya kekurangan buku ini (menurut saya) adalah, saya agak kesulitan memahami beberapa bahasa(dalam beberapa halaman, tapi beberapa halaman lain saya suka kesederhanaan kalimat dan contohnya) karena bahasanya kurang ringkas. Mungkin saja karena ini buku terjemahan, atau mungkin juga gaya bahasanya yang terlalu ribet. Atau akui saja, memang saya harus membaca lagi buku ini untuk memahaminya lebih baik lagi.

            Kelebihan buku ini, satu issue menarik, bagian terbaik yang menyembuhkan saya dari kegalauan berhari-hari akibat sesuatu yang tidak berjalan sesuai rencana adalah, kita sesungguhnya memiliki dua energi dalam tubuh, yakni energi mental dan energi fisik. Yang saya lupakan adalah bagian itu, energi mental. Saya lupa bahwa ternyata energi mental mempengaruhi segala sesuatu yang saya lakukan setiap hari. Sekali mental saya jatuh, maka energi fisik saya akan ikut down. Dan sejak menemukan kalimat itu, betapa saya menyadari kekuatan pikiran dan energi mentalnya. Cara mengembalikan kekuatan energi mental? Buku ini juwaranya.

Berikut akan saya kutip beberapa cuplikan ide bagus mengenai energi mental dari buku ini yang membuat kita tersenyum sadar :
1.      Tips mental 5 : Teman sejati, tempat nyata, waktu nyata. Teman yang baik di tempat nyata. Percakapan yang luar biasa. Apakah ada yang lebih menyembuhkan?
2.      Tak tersambung ? : tidak ada email, tidak ada facebook, tidak ada layar : hanya percakapan dan kembali nyambung. Kita tidak peduli bahwa beberapa teman kita menganggap kita “aneh” karena kita offline selama satu minggu. Hiduplah dengan mudah dan murah dan jadilah waras.


            Masih penasaran apa saja tips yang diberikan penulisnya untuk kita jadi lebih baik ? baca deh buku ini. Salam dangdut :D

Tidak ada komentar

Terima kasih telah berkunjung.

Latifa Mustafida