Mindfullness


Terlalu banyak kekhawatiran yang kita pikirkan dalam hidup, baik karena masa lalu – kondisi hari ini – atau karena takut dan cemas oleh segala sesuatu di masa depan yang berimbas pada, kita tidak fokus pada keadaan saat ini. Hari ini. Pekerjaan di depan mata. Orang-orang di hadapan kita. Setumpuk tugas yang telah menanti.



Kita menyesali masa lalu, tidak fokus pada hari ini, dan lalu - takut menghadapi masa depan.
lantas apa sebenarnya yang kita lakukan? Apa yang kita upayakan? Kita tidak mendapatkan apapun juga.

Mari kita pikirkan. Hari yang lalu, bagaimanapun juga tidak akan kembali. Sesuatu yang telah pergi tidak mungkin kembali pada tempatnya dahulu. Orang mati tidak akan bangkit lagi. Air susu yang telah diminum tidak bisa dipaksa keluar lagi. Anak kecil yang telah dewasa akan terus bertumbuh (tidak mungkin terus menerus kecil atau tiba-tiba menjadi tua, semua ada proses dan waktunya). Waktu tidak akan terulang. Itu artinya mustahil membayangkan sesuatu dari masa lalu bisa diperbaiki atau dirubah.

Hanya hari ini yang masih ada. Masa lalu bisa diperbaiki oleh “HARI INI”. Dengan hari ini Allah memberikan kita nikmat bernafas 24 jam lagi. Itu artinya Allah memberi satu lagi kesempatan bagi kita memanfaatkan waktu, memperbaiki  hidup, menerima nikmat dan rezekinya. Hanya hari ini kita bisa memutuskan hendak bangun pagi atau bermalas-malasan di kasur. Hanya hari ini kita bisa mengerem pembicaraan yang tidak perlu. Membicarakan orang lain. Menyakiti hati manusia lain. Hanya hari ini kita punya kesempatan berbuat baik, membahagiakan orang lain, beribadah dan bekerja sekuat tenaga.

Hari esok tidak ada yang tahu. Hari esok masih disimpan. Hari esok masih di angan-angan. Bisa jadi terjadi, mungkin juga tidak. Jangan mendahului sesuatu yang bahkan kita belum pernah mengetahuinya. Hari esok belum nyata, hari esok belum diciptakan, hari esok tidak dapat digambar, dan hari esok sama sekali tidak punya petunjuk.

Islam menganjurkan kita untuk hidup hanya pada hari ini. Jika hendak diartikan lebih luas, maka hidup hari ini adalah “hiduplah dengan sadar”. Kerjakan sesuatu hari ini  dengan penuh perhatian. Kerjakan sesuatu yang ada di depan mata kita saat ini dengan kesadaran penuh. Bangunlah pada pagi hari dengan sukacita, pikirkan apa saja yang akan kamu lakukan, habiskan waktu dengan produktif, nikmati hari ini, ucapkan rasa sayangmu kepada ibumu, saudaramu, sampaikan maafmu kepada orang yang penting bagimu. Selesaikan seluruh dokumen yang bisa kamu selesaikan hari itu. Beribadah dan bekerjalah seolah kamu tidak ada waktu lagi esok hari. Makan yang sehat, istirahat yang teratur, olahraga dengan baik.

Hidup dengan sadar ini dikenal dengan istilah mindfullness. Mindfulness menurut Mace, diartikan sebagai hidup yang menekankan pada kesadaran, menjadi sadar sepenuhnya pada hal yang terjadi saat ini dengan mengalihkan pengalaman yang lain, diterima sepenuhnya tanpa penilaian.



Mindfulness  menurut pendapat Brown, Ryan dan Creswell, berorientasi pada kehidupan pada saat ini (living in the present). Itu berarti perilaku yang dikembangkan berdasarkan kontrol diri dan pencapaian tujuan yang lebih efektif.

Dari beberapa pendapat tersebut, maka tak ada salahnya menyamakan istilah hidup hari ini, mindfullness, atau hidup dengan kesadaran. Ketiganya sama-sama mengusung cara memaksimalkan kehidupan hari ini. Saat ini. Living in the present.

Menurut ajaran STOIC, kita harus hidup dengan keyakinan bahwa ada banyak hal yang bisa kita kendalikan – dan ada hal lain diluar diri kita yang tidak dapat dikendalikan. Satu-satunya hal yang dapat kita kendalikan dan masuk dalam kontrol diri sendiri dari kategori waktu hanyalah SAAT INI. HARI INI.

Itu berarti lupakan hal-hal lain diluar itu yang tidak dapat kita kendalikan. Masa lalu dan masa depan tidak bisa kita kendalikan. Kita hanya punya hari ini. Maka ini saatnya memberikan Kontrol diri secara penuh bagi kehidupan kita.

Hidup dengan sadar bagi saya berarti, memusatkan perhatian sedemikian rupa kepada apa yang bisa kita lakukan, dan apa yang bisa kita kontrol. Menghayati kehidupan yang masih bisa kita rasakan. Jika kita masih bisa bekerja hari ini, maka nikmati pekerjaan tersebut. Berupayalah sebaik-baiknya. Fokus hanya pada apa yang bisa kamu kerjakan dan kamu usahakan tanpa menimbang-nimbang hal lain atau mengeluh. Keluarkan segala upaya yang bisa kamu lakukan.

Jika saat ini kamu sedang mengendarai kendaraan di luar rumah, nikmati udara yang segar di sekelilingmu. Udara yang setelah kamu sadari sangat berharga untuk hidupmu. Amati sekelilingmu. Motor-motor datang silih berganti. Berpapasan. Manusia dengan kesibukan. Panas menyengat. Senyum orang-orang bercengkerama. Awan yang biru. Langit cerah atau mendung. Kegiatan yang tidak berhenti. Sampai kamu menyadari, dirimu hanya seorang diri, sedang sibuk mengamati, menikmati hingar bingar dunia. Tanpa pikiran lain. Hanya menikmati saat yang sedang kamu hadapi. Ingat perasaan ketika tangan dan kakimu masih bisa berfungsi dengan baik, berjalan dan bergerak dengan benar.

Jika saat ini kamu sedang makan siang, kunyah perlahan – rasakan perasaan nikmat dari makanan yang mudah tertelan. Dari menu dan berbagai lauk yang ada di piringmu. Di meja makanmu. Teman yang menemani makan siangmu. Nikmati momen demi momen dengan sadar, sampai kamu menyadari betapa nikmat Tuhan terlalu banyak dilimpahkan.

Jika saat ini kamu sedang menyetel lagu, dengarkan dengan seksama. Nikmati musiknya. Resapi liriknya. Ingat perasaan bahagia ketika telinga bisa mendengar dengan baik. Ketika lidah dan mulut bisa turut mendendangkan lagu tersebut. Nikmati saat ini. Kesehatan, kemampuan, keberkahan, kecukupan, masa yang menyenangkan.

Mindfulness adalah meditasi yang bisa Anda sisipkan dalam aktivitas sehari-hari. Beberapa pakar memberikan cara mempraktikkan mindfulness dalam keseharian yang biasa kita jalani, cekidot;

1.       Biasakan mindfulness dalam aktivitas sehari-hari yang kita lakukan. Jangan memulai hari dengan kebiasaan lama. Kita bisa memulainya saat bangun, mandi, makan, perjalanan ke kantor, dan lain-lain. Setelah menyadarinya dan mempraktikkannya kalian bisa merasakan kegiatan tersebut ternyata lebih menyenangkan dan menyegarkan.

2.       Perhatikan saja keadaan-keadaan yang terjadi, amati. Jangan memberikan penilaian. Jangan membuat asumsi. Bayangkan Anda melihat kegiatan tersebut dengan mata yang lebih jernih, untuk pertama kalinya. Jangan menilai, memberi label, atau terlalu memikirkan apa yang Anda lakukan.

3.       Aktifkan semua panca indera yang Anda miliki. Mindfulness berarti benar-benar merasakan yang sedang terjadi. Aromanya, buncahnya dalam hati, rasakan dengan tangan, bagaimana tekturnya, dengarkan dengan saksama, jika perlu tutup mata anda untuk menikmati keberlangsungan momen mindfullness.

4.       Jika pikiran teralihkan pada hal lain, mari kita tarik nafas sejenak dan hembuskan perlahan. Buka mata kembali. Rasakan udara masuk, dan keluar. Ini akan mengembalikan Anda ke momen yang sedang terjadi dengan lebih bahagia, dan penuh senyuman. Tiba-tiba saja perasaan anda diliputi kebahagiaan lebih banyak.

5.       Latih terus hal ini setiap hari, tidak perlu banyak waktu, secara singkat sudah cukup. Sikap mindful beberapa kali sehari lebih membantu daripada sesi panjang, bahkan semacam retret akhir pekan. 


      jika kita telah hidup dengan sadar, maka kita tidak akan pernah rela melakukan hal-hal buruk untuk diri sendiri. berbicara kotor. menjelekkan orang lain, menunda pekerjaan. bermalas-malasan. makan-makanan yang tidak sehat. dan hal lain yang merugikan diri sendiri. Jika kita telah hidup dengan sadar, kita tidak akan merelakan tubuh kita diisi dengan hal-hal buruk, pikiran buruk, makanan buruk, kebiasaan buruk. Dan kemudian hanya akan ada hal-hal baik yang kita berikan dalam kehidupan. 

Jika kita berada di pagi hari, jangan menunggu sore. Jika kamu sedang makan, jangan terburu-buru berpikir pada agenda lain. Jika kamu sedang bersama orang di hadapan, jangan terus berhubungan dengan orang di sosial media atau pesan di ponsel. Manfaatkan saat ini. Hari ini. Hanya hanya hari ini aku bisa mengembangkan potensi, berbuat rajin, membereskan rumah, membantu ibu. Hanya hari ini aku bisa berbuat baik, bersedekah, memaafkan orang lain. Hanya hari ini aku bisa berkesempatan untuk melakukan hal-hal baik dan membahagiakan. Tidak di hari yang lalu, tidak juga hari esok.



Mari menjadi menjadi lebih sadar diri sendiri, orang lain, dan dunia di sekitar. Mari belajar untuk sepenuhnya hadir dan terhubung dengan sekitar.