Tempat mana saja yang sudah
pernah kamu kunjungi ? Komplek rumahmu? Seputar daerahmu? Seluruh indonesia? Atau
bahkan kamu sudah berkesempatan mengelilingi dunia? Sudah berapa banyak kota
yang kamu singgahi? Sudah berapa banyak orang yang kamu temui? Perjalanan apa
saja yang telah kamu alami dalam hidupmu?
Untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan itu, saya harus mengingat kilas balik masa dulu. Sebelum
lulus kuliah, perjalanan ke luar kota yang saya lakukan bisa dihitung hanya dengan
jari tangan.. Kala itu, waktu itu saya bahkan tidak punya keinginan untuk
mengunjungi banyak tempat. Belum ada cukup uang, izin orang tua dan teman
perjalanan. Setelah kuliah, setelah izin didapat, keingin untuk mengunjungi
tempat bar uterus saja menggebu. Dimulai dari 2014 saya berkesempatan ke
wonosobo, lantas malang. Disusul perjalanan-perjalanan lain yang tidak ada
habisnya sampai detik ini, saya rasa saya bisa berbahagia karena dianugerahi
kesempatan melakukan banyak perjalanan, banyak tempat, banyak pengalaman.
Makin sering saya
melakukan perjalanan, makin saya paham bahwa semua orang terus bergerak ke arah
yang lebih baik. Persis seperti yang Quraish
Shihab sampaikan dalam ceramahnya mengenai rezeki, dengan bergerak kita
telah mengupayakan rezeki. Dengan bergerak, kita sedang mengupayakan
kebahagiaan dan kepuasan hidup. Ajaran ikigai
yang dipraktekkan masyarakat Jepang bahkan menyuruh kita untuk senantiasa bergerak
untuk sehat dan berumur panjang demi kebahagiaan.
Makin sering saya melakukan
perjalanan, semakin saya paham bahwa dunia tidak sesempit isi kepala saya. Cara
orang lain berpikir, berpendapat, menyelesaikan masalah, cara orang lain
mengupayakan kebaikan hidup – terlalu banyak hal yang bisa diambil walau hanya
dalam satu kali perjalanan. Seolah saya dilempari dengan pasir-pasir halus yang
membuka kesadaran saya. Dunia terlalu luas untuk kita nikmati sendiri. Dunia terlalu
luas untuk kita kelilingi sendiri.
Makin sering saya melakukan
perjalanan, saya semakin paham bahwa kita tak mungkin bisa sendiri. Kita selalu
bersinggungan dan hidup dengan berbagai keyakinan. Berbagai pendapat. Berbagai perbedaan.
Kita tidak ditakdirkan untuk membela kepentingan, keegoisan, dan nafsu sendiri.
Selalu ada manusia dan orang lain yang harus kita hormati.
Tempat
mana saja yang sudah saya kunjungi?
Pertanyaan utama yang ingin saya tuju pasti sebenarnya bukan ini. Tidak peduli
berapa puluh atau berapa ratus tempat yang nanti kelak akan saya kunjungi, entah
berlibur, bekerja, atau moment lain, pertanyaan paling penting dari itu semua
mungkin adalah “sudah berapa banyak pelajaran yang dapat kamu ambil dari perjalanan
yang kamu lalui?” Perjalanan jelas bukan untuk kita sombongkan dan
banggakan mengenai pencapaian diri.
Tidak peduli berapa puluh
atau berapa ratus tempat yang nanti kelak akan saya kunjungi, entah sendiri,
atau bersama orang tersayang. Perjalanan saya pasti menganugerahkan kepada saya
banyak nikmat yang harus terus saya simpan. Yang harus terus saya abadikan. Harus
terus saya lestarikan. Foto-foto bagus, oleh-oleh, makanan enak, kebahagiaan –
kepuasan - kenangan yang tersimpan, dan sederet cerita yang bisa diturunkan
kepada teman, keluarga dan anak cucu kelak hanyalah suatu hadiah tambahan. Tidak
patut kamu elu-elukan di hadapan orang.
Hanya karena kamu lebih
sering bepergian, bukan berarti kamu lebih istimewa atau punya kelebihan lebih
banyak dari orang lain. Tapi lebih dari itu, dari perjalanan seharusnya kamu
banyak belajar. Bahkan dari perahu yang bergerak diatas laut dan ombak besar kamu
bisa menyadari betapa tidak berdayanya kamu. Dari pesawat yang terbang dengan pilot
handal pun tetap menyadarkan betapa kecilnya kamu di hadapan kekuasaan Tuhan.
Hidup kita sendiri adalah perjalanan.
Sama halnya ketika kita antusias menyiapkan hal terbaik saat hendak berlibur, saat
hendak melakukan perjalanan seperti menyiapkan pakaian terbaik yang bisa
dipakai., menyiapkan bekal yang cukup, menjaga kecukupan dan kebutuhan badan, hidup
kita juga tidak boleh dijalankan tanpa rencana yang matang. Kamu hendak
menghabiskan waktu yang bagaimana, seperti apa, kemana, dengan siapa, dan
dengan hal apa saja selalu bisa kita rencanakan.
Dalam perjalanan kamu akan
dihadiahi keluarga, teman, kesempatan baru, kecukupan, kebahagiaan, cinta yang berlimpah barangkali - tapi
jangan lupa, kita juga akan diberi ujian dan hal lain tidak terduga yang barangkali
akan sedikit mengecewakan. Akan ada banyak macam cerita. Akan lebih banyak hal yang
bisa diambil pelajaran.
Salam
weekend.