MARI TERUS BELAJAR

Dalam perjalanan, kamu berpapasan dengan pengendara yang kasar, mengumpat, berteriak, dan itu membuatmu berpikir tentang sebuah perkataan dan, kesopanan.

Di kantor, kamu mengenal seorang klien yang rasanya lebih seperti, merendahkan, lantas kamu tersadar – ah, masih banyak yang baik dibanding 1 orang yang merendahkan. Hidup memang tidak lepas dari perbandingan.  

Dalam perjalanan menunggu seorang teman, kamu dipertemukan dengan seseorang yang sangat santun, menghargai pendapatmu, dan itu mengingatkanmu bahwa kebaikan diluar masih ada. Kamu tidak perlu khawatir akan sendirian. Tuhan selalu mengirimkan teman.




Kamu diuji sakit, musibah, keresahan, kekhawatiran, kekurangan, kegelisahan, tapi Allah mengirimkan penawar, orang lain yang membantumu tanpa pamrih, keluarga yang mencukupi, pekerjaan yang membanggakan, lingkungan yang mengajakmu pada kebaikan.

Kamu bertemu banyak orang, entah menyenangkan, entah menyakitkan. Terkadang manis dan membuatmu bahagia, terkadang menyakitkan dan membawa pelajaran besar.

Kamu bertemu. Ditemui. Dipertemukan. Berpapasan.

Kita yang dipaksa belajar. Kita yang sedang belajar. Kita yang diminta mengambil pelajaran.

Semoga akan terus membaik setiap hari.

Semoga kelak nanti saat kamu kembali, kamu sudah cukup membawa bekal, dari seluruh pelajaran baik atau buruk yang telah kamu alami.

Yogyakarta, 10-05-2021 (05.08)

 

Best Regards, Latifa Mustafida

Tidak ada komentar

Terima kasih telah berkunjung.

Latifa Mustafida