MEMAAFKAN ITU MUDAH

            Berkaca lagi di masa lalu, ternyata memaafkan bukan jadi masalah sama sekali. Tadinya saya pikir, memaafkan adalah hal yang sangat merendahkan dan terkesan bodoh, saat ini, memaafkan kedengarannya seperti solusi yang paling menentramkan dan membahagiakan.

Kamu tidak perlu kehilangan energi, waktu dan pikiran untuk memikirkan kesalahan atau perbuatan orang lain yang menyakitkan. Alih-alih itu, kedamaian pikiran yang diberikan dari memaafkan dan mencoba memahami membuat hatimu lebih damai dan terbuka lebar. Kamu terbebas dari fikiran dan perasaan buruk. Seperti enyah, ringan. Entah darimana itu berasal, tapi memaafkan ternyata hal yang sangat mudah dan sekaligus menantang. Kamu menjadi makin mengenali diri sendiri.

Kamu akhirnya mempelajari dan terus mengenali diri sendiri, bahwa berdamai dengan apapun atau siapapun adalah solusi yang sejak awal diberikan Tuhan untuk jalan hidupmu, payahnya, kamu mencoba jalan lain di luar itu tapi malah menyusahkan. Hehe. Lebih payah lagi, kamu tidak mendengarkan kata hatimu yang kelelahan karena terus menerus mencari kesalahan orang, dan terus mencoba mencari alasan bahwa kamu benar. Padahal bisa jadi kamu salah. Dan memang salah, mencari-cari pembenaran atas hal salah memang tidak pernah bisa selesai.




            Jika saat ini kamu belum memahaminya, coba lakukan perlahan dan kalian akan mengerti. Pesona memaafkan dan kemungkinan baik dari segala arah yang diberikan. Kamu menyadari ketidaksempurnaanmu sama seperti ketidaksempurnaan orang lain. kamu memahami setidaknya sedikit dari sudut pandang orang lain bahwa setiap orang mungkin saja membuat kesalahan, bertindak bodoh, menjadi pemarah, agresif, dan kemudian menyakiti orang lain. lagipula, kita semua pernah melewatinya, dan semoga kita belajar darinya.

Kita sama-sama pernah menjadi muda, yang ceroboh, pendendam dan tidak pengertian. Kita sama-sama pernah menjadi seorang yang gegabah ketika mengambil Keputusan. Yang saling berkata menyakitkan padahal tidak pernah direncanakan. Tapi tidak apa, jika kita sama-sama menyadarinya, tertawakan saja.

            Kita akan menjadi orang yang baru, belajar hal baru, memahami terus menerus pengalaman baru.

            Anggap saja, kesalahan di masa lalu, baik oleh kita ataupun orang lain tidak dilakukan  dengan sengaja. Itu hanya karena kita menelan mentah-mentah harga diri dengan berkata bahwa kita-lah yang paling utama. Padahal, orang lain juga menginginkan dan memikirkan hal yang sama. Sama seperti perasaan kita yang penting, mereka juga sama pentingnya. Jadi mari akhiri hal-hal menyakitkan yang kita pahami menyakiti kita.

            Jika memaafkan begitu mudahnya seperti ini, tentu kita tidak akan ragu melakukannya. Jika kalian akan datang pada saya dengan memaafkan dan melupakan hal lalu, saya akan dengan senang hati menerimanya. Sebaliknya, jika kalian tidak datang menghampiri – saya akan tetap dengan senang hati memaafkan kalian atas apapun yang terjadi pada saya, atas setiap interpretasi benar atau salah yang saya buat. Semoga saya dan  kalian bisa melakukannya.

            Baik, karena kita sama-sama manusia – mari terus belajar berlapang dada. Semoga kita semua makin tercerahkan setiap harinya. 

Best Regards, Latifa Mustafida

2 komentar

  1. Memaafkan masa lalu mungkin tidak mudah, tetapi bukan berarti tidak mungkin. Kamu pasti bisa melakukannya. Kamu pasti bisa mencari cara untuk mengobati luka hati dan trauma yang kamu alami. Jangan terlalu berlarut-larut meratapi masa lalu, waktu cepat berlalu. Ayo move on agar kamu bisa hidup lebih bahagia, memang tidak semudah yang dibayangkan, setidaknya dicoba lebih dahulu. Masa lalu adalah masa lalu dan tidak bisa diubah, tapi kamu bisa ubah cara pandangnya. Kamu harus menerima masa lalu, belajar, melepaskan dan tidak terjebak dalam kenangan. Mari kita berbahagia dengan diri kita, jangan menutup dirimu terlalu lama ya, karena hidup ini indah untuk dinikmati, jalani dengan santai dan tidak perlu terburu-buru.

    BalasHapus

Terima kasih telah berkunjung.

Latifa Mustafida