Seorang teman saya (X) meninggal dunia dalam perjalanan menuju pulang jogja dari touring motor bersama teman-temannya. Lantas, dalam perjalanan menuju jogja dari semarang, saya mendapat kabar bahwa seorang teman lama (S) meninggal dunia di kampung halamannya. 2 kabar meninggalnya teman saya tersebut cukup mengejutkan karena tidak ada keluhan sakit sebelumnya, meskipun mereka berdua memang punya riwayat sakit yang kadang kambuh. 1 hal yang sangat saya sadari, kematian datang tanpa pemberitahuan semacam itu, bahkan pada hal-hal yang mereka sukai dan membahagiakan hati.
Teman saya tersebut, X, sangat
suka melakukan touring ke luar kota / luar jawa dengan kendaraan roda
duanya. Meskipun berkali-jali jatuh, kecelakaan, operasi, patah tulang,
almarhum tidak pernah kapok untuk mengulangi touring bersama teman-temannya,
bahkan di saat terakhir almarhum touring setelah baru saja sembuh dari operasi patah
tulang.
1 hal yang paling membekas, almarhum punya kebiasaan rutin yakni selalu
mengirimkan pesan pengingat shalat subuh “Asshalatu khairumminan naum” di
seluruh grup whatsapp yang almarhum punya. Almarhum akan mengirim
pesan yang sama di jam yang sama. Sampai akhirnya almarhum meninggal dunia,
ternyata itu cukup membekas dan perlahan menyadari bahwa perbuatan 1 orang yang
sepertinya mudah dan sepele ternyata bisa sangat berarti, mungkin bagi
kita si penerima – mungkin juga bagi akhirat si pengirim. Amin.
Nyatanya, apapun yang kita lakukan (sekecil apapun) akan menjadi bekal kita
kelak di akhirat, seperti yang termuat dalam QS Al-Zalzalah, “Barangsiapa
mengerjakan kebaikan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat
(balasan)nya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan sekecil apa pun,
niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.”
Dari kabar kematian 2 orang rekan saya yang cukup muda tersebut, meskipun
sudah banyak diingatkan, saya ingin menyampaikannya lagi bahwa mari manfaatkan
waktu yang masih Allah berikan. Manfaatkan tenagamu, rezekimu, ilmumu,
kemampuanmu.
Manfaatkan 5 perkaramu sebelum 5
perkaramu yang lain, sebagaimana bunyi HR. Ibnu Abi Ad-Dunya, Al-Hakim 7846
& Al-Baihaqi 10248 sebagai berikut:
اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هِرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاءَكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
“Manfaatkanlah 5 perkara sebelum datangnya 5 perkara: masa mudamu
sebelum masa tuamu, masa sehatmu sebelum sakitmu, masa kayamu sebelum miskinmu,
waktu luangmu sebelum masa sibukmu & masa hidupmu sebelum kematianmu.”
Jangan malu berbuat hal apapun
untuk mengingatkan kebaikan kepada yang, bahkan jika hanya tersenyum manis di hadapan
saudaramu, sedekah seribu rupiah, membangunkan keluargamu untuk beribadah, atau
berpikir positif pada takdir Allah. Allah akan melihat upayamu.
Lantas kemudian sebagai penutup tulisan ini, saya ingin menyampaikan
perkataan Ali bin Abi Thalib ra dalam salah satu hadist :
ارْتَحَلَتْ الدُّنْيَا مُدْبِرَةً، وَارْتَحَلَتْ الْآخِرَةُ مُقْبِلَةً، وَلِكُلِّ وَاحِدَةٍ مِنْهُمَا بَنُونَ، فَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الْآخِرَةِ وَلَا تَكُونُوا مِنْ أَبْنَاءِ الدُّنْيَا، فَإِنَّ الْيَوْمَ عَمَلٌ وَلَا حِسَابَ وَغَدًا حِسَابٌ وَلَا عَمَلٌ
”Dunia berjalan menjauhi kita & akhirat datang menjelang di hadapan
kita. Dunia & akhirat masing-masing memiliki anak-anak. Maka, jadilah
kalian anak-anak akhirat & jangan menjadi anak-anak dunia. Sesungguhnya
hari ini adalah masa beramal & tidak ada hisab (perhitungan) sedangkan
besok adalah masa hisab & tidak ada amal.”
Semoga bermanfaat. Manfaatkan segala yang kita punya untuk kebaikan. Semoga
di surga kita ditempatkan.
Tidak ada komentar
Terima kasih telah berkunjung.
Latifa Mustafida