Ikigai "Rahasia Hidup Bahagia & Panjang Umur Orang Jepang"


Apa itu ikigai? Centenarian? Hara hachi bu?
Banyak istilah baru yang bisa didapat dalam buku ini. Buku terbitan penerbit Rene Book yang dikarang oleh Hector Garcia dan Francesc Miralles ber-genre self improvement dengan fokus penelitian pada masyarakat Okinawa Jepang. Berisi kurang lebih 211 halaman. Berisi 9 bab didalamnya terdapat rahasia dan petuah bijak yang diberikan oleh mereka yang berusia panjang karena mempraktekkan ajaran Ikigai.
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai konsep dan segala istilah di dalamnya, penting untuk mengetahui lebih dulu apa dari ikigai.
`Ikigai berasal dari konsep Jepang, dapat diartikan dengan “Berbahagia dengan tetap menyibukkan diri”. Orang Jepang (sampel dalam buku ini merujuk pada mayoritas penduduk Okinawa) menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya untuk menyibukkan diri, membiarkan badan dan otak berakitiftas, dimulai dari bangun fajar, melakukan senam pagi. Mencari tujuan dan makna dalam setiap waktu yang digunakan. (Resensi pada sampul belakang buku menyatakan bahwa ikigai menunjuk pada alasan kita hidup. Memaknai hidup.)
Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis, Jepang dinyatakan memiliki tingkat harapan hidup yang tinggi dibandingkan negara lain, dengan rata-rata usia 85 tahun pria dan 87,3 tahun wanita. Jepang juga memiliki rasio centenarian tertinggi di dunia, lebih dari 520 untuk setiap juta orang (per September 2016). 




Apa itu centenarian? Centenarian adalah manusia dengan rata-rata usia hidup tertinggi di dunia (dinyatakan dalam (Guinness book of record), beberapa nasehat dalam buku ini didapat dari mereka yang berumur lebih dari 100 tahun dan masih sehat. Nasehat dan saran hidup dari mereka dapat kita baca dalam bab V (lima) dengan judul “Para Master Umur Panjang”. selain ajaran pokok ikigai, kita juga akan mendapatkan 10 prinsip hidup ikigai dalam buku ini. 

Isi buku yang paling menarik ada pada bab VII & VIII (tujuh dan delapan). Isi menarik di dalamnya sangat relaat dengan ajaran islam yang diajarkan oleh Rasulullah. Yang pertama, Diet ikigai yang diulas dalam buku ini menyuruh kita agar tidak memenuhi perut dengan makanan dan minuman. Terdapat istilah hara hachi bu, yang artinya, “isi perut Anda sampai 80 persen. (halaman 10)”

Kearifan kuno dalam ajaran mereka menyarankan agar berhenti makan sebelum kenyang. Jangan memenuhi perut dengan makanan. Kapasitas yang diatur oleh diet ikigai adalah 80%. Sementara telah jauh-jauh hari Rasulullah telah mengajarkan diet bagi perut sebagaimana termuat dalam Hadist Riwayat IV/132 Ibnu Majah no. 3349 Al Hakim IV/121, “ … cukuplah baginya memakan beberapa suapan sekedar dapat menegakkan tulang punggungnya (memberikan tenaga), maka jika tidak mau, maka ia dapat memenuhi perutnya dengan sepertiga makanan, sepertiga minuman dan sepertiga lagi untuk nafasnya.
Menurut ajaran ikigai - lapar membawa pengaruh baik daripada kenyang. Mengapa kita sebagai umat muslim lebih takjub kepada ajaran bangsa lain daripada melihat kepada Al Quran dan Hadist? Kesinambungan ajaran islam dengan ikigai juga dapat dilihat dalam Kitab Jami’ al-ulum wal Hikam 576-577, Iamam Syafi’I rahimahullah berkata : “Rasa kenyang akan memberati badan, menghilangkan kewaspadaan, mendatangkan rasa kantuk, dan melemahkan pemiliknya dari beribadah”.
Hal lain yang menarik adalah, selain mengajarkan kita untuk tidak memenuhi perut hanya dengan makanan, diet ikigai merekomendasikan bagi kita untk 2 hari berpuasa dalam satu minggu. Keselarasan ajaran islam dan pengaruh baik bagi tubuh tercermin dari prinsip ikigai tersebut. Islam mengajarkan puasa senin dan kamis yang berguna bagi kestabilan jasmani dan rohani.
Ajaran kedua yang lebih menarik, mereka menyarankan bagi tubuh kita untuk terus bergerak. “Bergerak sederhana, hidup lebih lama”. Rahasia ajaran ikigai salah satunya didapatkan oleh masyarakat Jepang, khususnya Okinawa – karena mereka banyak berjalan kaki. Mereka bergerak sejak pagi, menyibukkan diri, terus melakukan serangkaian kegiatan rutin. Tidak membiarkan dirinya tidak bekerja. Bahkan mereka menyarankan agar tidak ada pension bagi mereka yang telah berusia renta.
Pensiun bagi mereka berarti membiarkan tubuh berangsur-angsur kehilangan fungsinya. Di usia yang tua mereka bahkan tetap beraktifitas, dan itu kunci hidup panjang bagi mereka. Ketika tubuh dan pikiran bergerak, pikiran negative enggan muncul. Sebaliknya, ketika menganggur dan tidak melakukan pekerjaan – kita sedang membiarkan pikiran dan tubuh kita pelan-pelan diracuni berbagai macam hal buruk.
Ajaran islam juga melarang umat muslim untuk menganggur. Melalaikan waktu adalah seburuk-buruk pekerjaan. Dalam kitab al adabussy syar’iyyah, ibnu muflih, 4/403 Mawqi’ Al Islam, Ibnu mas’ud mengatakan, “aku sangat membenci orang yang menganggur, yaitu tidak punya amalan untuk penghidupan dunianya atau akhiratnya”.


Apa yang lebih menarik dari itu semua, Rasulullah ternyata telah menerapkan hal-hal baik yang ada dalam ajaran ikigai. Rasulullah diketahui hanya sakit sebanyak 2 kali sepanjang hidupnya. Yang pertama karena diracun oleh Yahudi, yang kedua sakit karena menjelang wafat. Hanya itu saja. Hal itu diketahui karena Rasulullah selalu menjaga kesehatan dan kebersihan tubuhnya.
Mau tau rahasia kesehatan Rasulullah SAW yang diamalkan sepanjang hidupnya ? ada 4 kunci hidup beliau sebagaimana dikutip ulang dari  tulisan portal berita republika.co.id, yang pertama selalu bangun subuh.  Yang kedua Rasul selalu makan secukupnya (berhenti sebelum kenyang), yang ketiga beliau senantiasa menjaga kebersihan. Dan yang terakhir beliau banyak berjalan kaki. Seluruh pola hidup Rasulullah SAW tercermin dalam ajaran ikigai, masyarakat jepang selalu memulai hari sejak fajar, mereka tidak pernah memenuhi ­­perut dengan makanan, selalu berpikir positif dan tidak malas bergerak.­­ Tentunya kita sebagai umat muslim harus lebih memperhatikan dan melaksanakan ajarannya.  
Apa pesan khusus dari buku ini ? mari terus lakukan hal-hal yang membuat kita terus bersemangat hidup. Mari temukan flow kita. Mari terus berbahagia.  
Happy reading! 8 angka untuk buku ini. Recommended. Baca review buku lainnya Keajaiban Otak Kanan