You Are What You Think

Sesuatu yang kamu percayai, pasti akan terjadi. Entah itu hal baik, atau hal buruk, setiap hal yang kamu percayai pasti akan jadi kenyataan. Tidak hanya kebahagiaan, rasa cukup, rasa tenang, keyakinan pada suatu hal atau seseorang. Itu juga berlaku untuk hal sebaliknya, ketakutan, keraguan, kegagalan, kekhawatiran, ketidakpercayaan, rasa ingin menyerah. Pikiranmu seperti magnet yang menarik hal-hal, keyakinan, alasan yang ingin kamu yakini. Ia akan selalu menguatkan pilihanmu apapun yang terjadi.

Pernah mengalami hal ini? Kamu merasa takut karna untuk pertama kalinya berbicara di depan umum (di hadapan lebih banyak orang). Perutmu tiba-tiba mulas, kekhawatiran-kekhawatiran yang kamu yakini itu perlahan berubah menjadi kebelet pipis, lupa dialog, gemeteran, keringat dingin, jantung berdetak sangat cepat, mual, pusing, sedikit tidak dapat bernafas dan sederet perubahan fisik yang mungkin bisa terjadi pada orang lain. Jika kamu focus pada kekhawatiran itu, akan kegagalan, pada hal-hal yang menakutkan - yang terjadi biasanya adalah demikian. Lama kelamaan kamu kehilangan kendali atas dirimu sendiri. Dialog dialog yang telah lama kamu latih terkalahkan oleh perasaan khawatir tersebut.




 

Lain halnya jika kamu mulai tersenyum, menarik nafas panjang, menenangkan hati, menguatkan mental dan meyakinkan diri akan sanggup menghadapinya (Walaupun awalnya tetap gemetaran) – kamu nanti akhirnya pasti dapat menghadapinya. Perlahan lahan kamu dapat beradaptasi dengannya. Mungkin mulanya sedikit kaku, tersendat-sendat, kamu lupa kalimat apa yang akan kamu sampaikan setelah kalimat pembuka – tapi setelah mendapatkan applause atau respon audiens yang bagus atas percobaan pertamamu, kamu mulai percaya diri. Pada akhirnya kamu hanya harus menguatkan diri sendiri dan melatih kepercayaan kepercayaan itu.


Ini tidak hanya terjadi pada hal-hal yang melibatkan banyak orang. Tapi juga di atas hubungan personal. Mungkin pertemanan, mungkin percintaan. Alih-alih berpikir akan sukses menjalani suatu hubungan dengan seseorang, karena komentar orang lain yang bernada menghina – kamu memikirkan seluruh komentar itu hingga membuat kamu sendiri ragu atas perasaanmu sendiri. Benarkah bisa satu visi misi ? Benarkah akan berhasil? Benarkah begini, benarkah begitu? 

 

Karena pertanyaan di kepalamu itu, mau tidak mau kamu akhirnya meragukan orang lain yang (mulanya) kamu yakini. Kamu terus menerus mencerca orang lain dengan pertanyaanmu. Dengan keraguanmu. Ketidakpercayaanmu. Pertanyaan pertanyaan yang tidak masuk akal atas kekhawatiranmu itu menarik puluhan, ratusan, tidak – bahkan ribuan pertanyaan lain yang menguatkan keraguanmu. Pikiranmu yang bahkan tidak pernah terjadi (hanya ada dalam bayanganmu sendiri) itu nyatanya sukses membuat kamu kewalahan dan akhirnya makin meragukan pilihanmu sendiri. Terlalu banyak keraguan menghambat kamu untuk melakukan apapun. 

 

Jika itu terus menerus terjadi – energy ragu yang kamu punya dapat mempengaruhi perasaan orang lain . Tidak ada orang lain yang suka diragukan (kamu pasti menyadari itu). Kamu tidak yakin hubunganmu akan berhasil. Kamu tidak yakin dia benar-benar peduli, dan kamu bahkan tidak yakin atas dirimu sendiri untuk membuat kenangan baik dengan seseorang. Dan terjadilah. Selamat, ketidakberhasilan yang kamu pikirkan ternyata benar. Itu benar-benar jadi kenyataan.  Semua yang kamu bayangkan itu benar jadi kenyataan. Semua hal buruk yang kamu khawatirkan benar-benar terjadi, dan itu karena kamu sendiri. 

 

You are what you think. Kamu adalah apa yang kamu pikirkan. Kamu adalah apa yang kamu bayangkan.

 

Seluruh kata-kata, pikiran, perasaan, keyakinan yang kamu alami akan membentuk pola dan kenyataan. itulah mengapa kita hanya selalu disuruh berpikir hal baik, positif thinking, memberikan afirmasi positif dengan kata-kata baik. 


 Jadi mulai saat ini pikirkanlah hal baik. Perasaan buruk atau hal hal buruk yang kamu pikirkan hanya akan menjadi magnet alasan-alasan yang menguatkan pikiranmu. Jika kamu membenci seseorang kamu pasti akan selalu menemukan alasan bagus untuk membencinya (bahkan walaupun menurutmu itu alasan yang sangat picik dan tidak rasional). Jika kamu malas melakukan sesuatu, pikiranmu pasti akan menemukan alasan untuk membenarkan perbuatanmu, Jika kamu terus menerus meragukan sesuatu kamu akan berakhir demikian dan begitulah. Pikiranmu adalah magnet.

 

Yakinlah kamu akan sukses, bahagia, sehat, dipenuhi kecukupan, ketenangan. 

Yakinlah akan selalu ada hal baik yang menghampiri kamu setiap hari dalam hidup. 

Yakinlah selalu ada hal baik bahkan diantara hal buruk yang kamu rasakan. 

Hanya hal hal baik yang harus kamu percayai, dengan begitu hanya hasil baik yang akan kamu dapatkan, hanya hal-hal baik yang pasti akan terjadi. Jika saat ini kamu sedang patah semangat, kelelahan, kehilangan harapan, mari kembali mencari alasan baik untuk bertahan.


Semangat 2021.

 

 

Tidak ada komentar

Terima kasih telah berkunjung.

Latifa Mustafida