Kemalasan adalah sifat bawaan manusia. Saya, kita, dan kalian
tidak terhindarkan dari yang namanya mengalami rasa penuh semangat di suatu
hari, kemudian menurun di hari yang lain. Dalam beberapa kesempatan kita kadang
tidak dapat melawan rasa malas itu sendiri karena terpengaruh oleh mood,
lingkungan dan rasa lelah yang mungkin saja kita rasakan.
Dalam kajian islam,
kemalasan dalam hal ibadah disebut futur. Menurut Dr Nashir al- Umar dalam Al Futur,
Maddzohir Asbab Ilaj (Hlm. 22) futur merupakan rasa malas,
menunda, lambat setelah bersemangat, tidak bergairah dalam kebaikan.
Pada intinya, kemalasan
dalam kajian umum maupun islam sangat dilarang karena berpengaruh terhadap Kesehatan
jiwa & mental. Menurut Imam Ibnul Qoyyim, “Rasa malas akan melahirkan sifat menyia-nyiakan
waktu, berlebihan, tidak mendapat apapun & penyesalan yang sangat parah.”
Akibat dari menuruti rasa
malas sangat buruk. Selain berpengaruh terhadap produktifitas seseorang, malas
juga dapat berakibat buruk terhadap Kesehatan fisik & mental manusia
seperti risiko kanker dan kematian yang lebih tinggi, obesitas, resistensi
insulin & meningkatkan stress karena endorphin tidak terproduksi ketika
hanya bermalas-malasan.
Dalam sebuah study kedokteran yang disampaikan oleh Khaled
Saad Al-Najjar yang dilakukan di hongkong menunjukkan bahwa malas lebih
berbahaya daripada merokok yang dapat menyebabkan kematian. Angka survei
menunjukkan kemalasan bergerak menyebabkan kematian lebih banyak daripada
merokok dengan selisih lebih dari 1.000 orang pertahun.
Sejalan
dengan hasil study tersebut, terdapat 4 kunci hidup Rasulullah SAW yang sangat baik
bagi kesehatan, salah
satunya adalah disiplin waktu dan banyak berjalan kaki. Pola hidup tersebut
berdampak sangat besar terhadap kesehatan Rasulullah SAW. Dalam buku IKIGAI,
ajaran ke-2 yang disarankan adalah “terus bergerak.”
“Bergerak
sederhana, hidup lebih lama”. Ajaran ini dilakukan oleh masyarakat Okinawa,
Jepang. Mengapa harus terus bergerak? Ketika tubuh & pikiran bergerak,
pikiran negatif enggan muncul sehingga meminimalisir pikiran buruk & kekhawatiran.
Dengan berbagai
hadist dan survey tersebut, sudah sepatutnya kita mengupayakan diri untuk terus
memaksimalkan waktu. Bagaimana cara agar terhindar dari malas & futur ?
Umar memberikan
nasihat dan taktik bagi kita agar terhindar dari futur, hal tersebut termuat
dalam Robiul Abrar Halaman 158. Beliau menyampaikan “sesungguhnya hati
itu memiliki masa bersemangat kepada kebaikan & masa membelakangi kebaikan
itu. Jika ia bersemangat, maksimalkan dalam amalan-amalan sunah & jika
sedang membelakangi maka tetapkan dia untuk tidak meninggalkan yang
wajib."
Mudahnya,
jangan sampai bagi kita sebagai manusia meninggalkan hal yang wajib bahkan
ketika sedang merasa malas. Tunaikan shalat, membaca Al-quran, bersedekah,
pekerjaan yang merupakan kewajiban kita. Jangan sampai kemalasan lah yang
mengendalikan kita, sehingga nanti ketika sedang merasa malas hal tersebut
tidak berlangsung lama dan tidak menyebabkan dosa.
Nasihat terakhir
sebelum menutup artikel ini, dalam sebuah Hadist Riwayat Muslim disampaikan, “Bersemangatlah
melakukan hal yang bermanfaat untukmu dan meminta tolonglah pada Allah, serta
janganlah engkau malas” (HR. Muslim).
Semoga
kita semua terhindar dari rasa malas dan futur dari hal-hal baik.
اللهم إني أعوذ
بك من الهم
والحزن، والعجز والكسل، والبخل
والجبن، وضلع الدين
وغلبة الرجال
“Ya
Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kegalauan & kesedihan, kelemahan &
kemalasan, kepengecutan & kekikiran, jeratan hutang & penindasan
orang.” ( HR Bukhari No. 6369)
Tidak ada komentar
Terima kasih telah berkunjung.
Latifa Mustafida