-
Bismillahirrohmanirrohim -
Judul buku : Fadhilah ‘Amal
(Keutamaan Shalat, Puasa Ramadhan, dan Al-Qur’an)
Pengarang : Maulana Muhammad Zakariyya al
Kandhalawi
Terbit : Januari,
2020
Penerbit : Mueeza Yogyakarta
Ini adalah
buku ke-2 karangan beliau yang saya baca, sebelumnya, buku berjudul “fadhillah
sedekah” yang merupakan favorit kakek saya (alm) telah saya selesaikan di tahun
2021. Tersebab hasil karya beliau yang bagus dan bermanfaat sebelumnya akhirnya
saya membeli buku ini.
Buku pertama di
tahun 2023 yang (baru) saya selesaikan. Mengingat sudah menginjak bulan ke-3,
saya terheran-heran dengan kecepatan membaca saya menurun, mungkin alasan
utamanya adalah tidak lebih tidak kurang karena rasa malas saya sendiri dan
lebih fokus pada artikel hukum. oke, karena sudah mendekati bulan Ramadhan –
sepertinya akan lebih baik bagi kalian untuk mengetahui buku ini supaya dapat lebih
memaksimalkan ibadah dengan waktu yang masih kita miliki.
ISI BUKU
FADHILLAH AMAL
Berisi kurang
lebih 461 halaman, lebih sedikit daripada buku fadhillah sedekah – namun
menurut saya pribadi buku ini tetap syarat isi karena memang hanya fokus pada 3
kajian yakni shalat, puasa Ramadhan dan keutamaan membaca al-Quran. Buku ini
terdiri dari 3 sub bab pokok, yang tiap-tiap bab besar dilengkapi dengan kurang
lebih 2 sampai dengan 3 sub bab kecil hadist-hadist pelengkapnya, diantaranya :
Hadist-hadist keutamaan shalat, Ancaman bagi orang yang meninggalkan
shalat, Keutamaan shalat berjamaah, Celaan bagi orang yang
meninggalkan shalat berjamaah, Hadist keutamaan Ramadhan, lailatul qadr,
dan iktikaf, Etika membaca al-Quran, Keutamaan al-quran, Dst.
RESENSI
HADIST BUKU FADHILLAH AMAL
Seperti yang kita ketahui, islam dibangun
di atas 5 perkara syahadah, shalat, zakat, haji dan puasa
Ramadhan. dari ke-5 hal tersebut, buku ini membahas 2 hal krusial dalam agama
yang kita anut. Betapa baiknya beliau mencurahkan segenap waktu, tenaga, fikiran
dan ilmunya untuk menuangkan tulisan mengenai pengingat bagi kita yang sering
lalai terhadap kewajiban-kewajiban tersebut (seperti halnya saya).
Mengapa buku
ini sangat saya rekomendasikan?
Yang
pertama, shalat masih menjadi hal yang berat bagi kita semua yang mengaku islam
dan beriman, padahal shalat merupakan karunia terbesar yang diberikan Allah
bagi hamba-Nya yang tidak lain ummat Nabi Muhammad SAW untuk memudahkan dan
memberi bimbingan dalam hidup. Shalat merupakan bentuk kasih sayang Allah yang
teramat besar bagi kita untuk menyelesaikan permasalahan apapun dalam
kehidupan, salah satunya masalah kejiwaan yang dewasa ini kian meningkat. Hal pokok
yang ingin saya sampaikan kepada kalian adalah shalat dan segenap ibadah
tersebut memberikan hal paling penting bagi kita masyarakat modern, “KETENANGAN
HATI & PIKIRAN”.
Yang
kedua, dalam bulan Ramadhan Allah memberikan beribu-bahkan bermilyar keutamaan
bagi kita untuk mendapatkan keberkahan dan pengampunan. Apapun yang kita
lakukan di bulan Ramadhan dihitung menjadi ibadah berlipat. Disebutkan dalam sebuah
hadist, “Puasa pada bulan Ramadhan dan 3 hari setiap bulan dapat
menghilangkan pikiran-pikiran jahat dan kotoran hati”.
Yang
ketiga, banyak dari kita terlalu mencemaskan Kesehatan badan kita, yang itu
adalah fisik saja. setiap hari kita berolahraga, menjaga asupan makan, mandi
bersih, membersihkan lingkungan dari segala hal kotor, namun kita tidak terlalu
peduli pada Kesehatan jiwa atau hati. Nabi SAW menyatakan pada hadist ke-1,
bahwa di dalam Al-Quran terdapat obat dari segala macam penyakit, yang bahkan
membaca Al-Quran saja sudah merupakan syifa atau obat bagi manusia.
Al-Quran dapat mencegah penyakit hati bagi orang-orang yang selalu membacanya,
Al-Quran memberikan ketenangan, kedamaian, petunjuk, bimbingan bagi kita semua
manusia.
Hasil
survey Global Health Data Exchange 2017 menyatakan Indonesia memiliki jumlah
penderita masalah jiwa tertinggi di Asia Tenggara, yang di Indonesia saja
mencapai angka 27,3 juta untuk ODGJ (orang dengan gangguan jiwa). Bayangkan angka
tersebut yang akan meningkat tiap tahunnya jika kita melihat pada tahun 2023. Masalah
kejiwaan dan psikis dewasa ini memang lebih mengkhawatirkan karena dapat
menyebabkan berbagai hal serius. Profesor Drs.
Subandi, M.A, Ph.D., mengatakan hal tersebut memiliki dimensi cukup
kompleks. Kesehatan jiwa tidak hanya terkait masalah medis atau
psikologis semata, tetapi juga mempunyai dimensi sosial budaya sampai dimensi spiritual
dan religius.
Menurut
hemat saya, agama berperan besar bagi penganutnya untuk memberikan tujuan, ketenangan,
ketentraman, bahkan keyakinan akan hidupnya sendiri dalam ritual ibadah yang
diberikan, dan jawabannya mungkin saja benar bergantung pada ibadah kita.
Shalat merupakan pemberi ketenangan, merupakan cahaya hati, mempermudah rezeki,
menghapuskan dosa, menggugurkan kesalahan, mempermudah harapan, mempercepat
kesuksesan, dst.
Hal
tersebut ada dalam ibadah-ibadah yang senantiasa kita laksanakan jika dilakukan
dengan baik dan benar, bukan dengan keterpaksaan. Sebelum menutup artikel ini,
saya akan mengutip ulang kalimat dalam buku ini, meski Al-Quran – shalat dan
puasa Ramadhan menawarkan kemudahan duniawi namun sungguhlah merugi orang yang
hanya memikirkan duniawi saja ketika beribadah. Orang yang melakukan ibadah
dengan mengharap lapangnya hati dan tujuan ukhrawi, maka dengan sendirinya
urusan duniawi akan mengikuti.
Semoga
siapapun yang membacanya senantiasa sehat Sentosa dan mengamalkannya. Semoga
bermanfaat!Baca juga artikel ini Suasana Masjid Nabawi
Happy reading!
Best Regards, Latifa Mustafida
Tidak ada komentar
Terima kasih telah berkunjung.
Latifa Mustafida