SLEEP HEALING : Review Buku

Judul buku : SLEEP HEALING

Pengarang : Vishal Dasani (Sleep Educator)

Penerbit    : Kawah Pustaka

Halaman   : 160 hlm

Awal tahun 2021, saya gencar banget nyari buku yang membahas soal tidur. Dari pengalaman saya, manage emosi & waktu saja tidak cukup untuk membuat badan segar di pagi hari. Saya, yang di kurun waktu 2019 kesulitan tidur merasa tidak pernah segar di pagi hari, mood berantakan, dan terus menerus kelelahan. Sayangnya, kondisi itu bertumpuk setiap harinya. Saya kira itu karna hal lain, ternyata belakangan saya tau itu terjadi karena pola tidur saya yang berantakan.

Kabar buruk ke-dua, buku-buku soal tidur masih banyak yang berbahasa asing & tidak ada sama sekali versi Indonesianya. Akhirnya saya memilih untuk tidak membeli buku soal tidur & mencari buku pengembangan lain. Penyembuhan tiap orang berbeda-beda, jadi mencoba buku lain mungkin memberi sedikit jawaban.




Di tahun 2022 saya iseng mencari tema tidur di youtube, ada seorang pakar tidur yang membahas soal manajemen tidur. Saya harap nantinya ada buku yang setidaknya membahas sedikit misteri soal tidur, karena mendengarkan di youtube bagi saya tidak terlalu menyenangkan. Akhirnya buku itu tiba, hhe.

 Dari buku ini, ada beberapa hal penting yang harus kalian tau soal tidur. Yuk 5 point pentingnya!

1.     3 KOMPONEN TIDUR

a.     Jam tidur (circadian rhytm) : untuk tiap individu, jam tidur ini berbeda – namun setiap orang secara internal punya jam tidur khusus yang diatur oleh tubuh. Untuk mengatur hal ini, kita bisa membuat jam tidur rutin setiap harinya sehingga tubuh akan mengenali kapan waktu tidur & bangun.

b.     rasa capek (sleep pressure) : energi yang kita gunakan memiliki kadar & waktu – kadar & waktu setiap orang jelas berbeda yang menyebabkan setiap orang bereaksi mengantuk atau lelah di jam-jam tertentu. Rasa lelah inilah yang  memungkinkan manusia untuk secara alamiah melakukan tidur sebagai proses tubuh mengembalikan energi, namun yang perlu diketahui – apabila energi yang kita punya masih cukup sampai di waktu tidur – kemungkinan kita untuk mengantuk lebih sedikit karena tubuh belum merasa lelah. Solusi untuk ini adalah dengan lebih banyak bergerak dan melakukan kegiatan fisik agar tidur di malam hari lebih maksimal

c.     rasa aman & rileks (cognitive arousal), pada kondisi ini, beberapa manusia justru dalam keadaan psikologis yang mengaktifkan pikiran-pikiran khawatir, cemas, marah, atau kegelisahan yang tidak dirasakan ketika sibuk, sehingga pikiran menjadi lebih sibuk dan tidak rileks. Untuk memancing rasa rileks, saya sendiri menggunakan white noise (menyetel televisi) agar tetap ada suara yang membuat saya merasa aman. Masih banyak cara lain seperti membaca buku, mendengar ASMR, meditasi dst.

Nah 3 hal ini harus dimiliki serta diupayakan, ketika salah satunya terganggu – maka proses tidur akan ikut terganggu.

2.     Waktu terbaik untuk tidur : Melatonin

 J am tidur saya berkisar antara 10-11.30, di waktu-waktu tertentu, ketika saya lebih memilih melanjutkan serial drama yang saya tonton, atau melakukan sesuatu hal yang menyebabkan jam tidur bergeser, saya merasa kesulitan tidur. Saya heran karena rasa kantuk saya perlahan hilang, dan seberapapun usaha yang saya lakukan, saya tetap terjaga.

Jawabannya, dalam tubuh terdapat hormon melatonin. Hormon inilah yang membantu kita untuk tidur. Hormon ini diproduksi lebih banyak ketika malam hari sampai pukul 12.00, dan lewat dari itu tubuh kita kembali bersiap untuk menyiapkan diri melakukan aktifitas keesokan harinya. Ternyata se-simple ini alasannya. Hhe.

3.     TIDUR BISA DICICIL KOK

Tidak seperti bayangan kita yang menganggap tidur malam harus dilakukan dalam waktu 6-8 jam, di buku ini disampaikan – tidur manusia dapat dicicil kok. Penambahan waktu ini dapat dilakukan pada siang hari atau di waktu yang lain. hematnya, kita yang melakukan pekerjaan di malam hari bisa menambal tidur di pagi atau siang harinya.

4.     KAFEIN : MENUNDA & MENGHAMBAT

Penggunaan energi yang berlebih di siang hari atau kekurangan energi dari hari sebelumnya dapat menyebabkan kita lebih mudah lelah atau merasa ngantuk di waktu yang tidak biasa, nah, cara lazim yang digunakan adalah dengan menggunakan kafein. Kafein memang dapat menunda rasa kantuk atau lelah untuk parkir di tubuh, namun apabila digunakan berlebihan justru dapat menghambat kantuk datang.

Ada kadar tertentu yang dapat digunakan agar proses tidur tidak terganggu. Batas wajar yang digunakan setiap orang berbeda, sehingga kita wajib untuk bijak dalam menggunakannya.

5.     TIDUR MEMBANTU ME-REGENERASI TUBUH

Ada 3 fase tidur manusia, REM sleep, Light Sleep & Deep Sleep. Jika kita tidur dalam waktu 7 jam, 4 jam yang  kita habiskan adalah light sleep. Pada awal tidur deep sleep, dan pada fase bermimpi adalah REM sleep. Normalnya, siklus tidur manusia adalah per 90 menit, jadi sebenarnya dalam beberapa jam itu kita mengalami beberapa siklus tidur. Jika 3 fase tersebut terlewati dengan baik, meskipun hanya dalam 2 siklus atau 180 jam maka tubuh sudah cukup me-regenerasi dengan baik.

 


Terakhir, ada 7 bab dalam buku ini yang saya harap bisa membantu tidur kalian lebih berkualitas. Tulisan Ini akan saya akhiri dengan quote dari Bill Bryson dalam bukunya The Body,  “There isn’t any part of the body that does nnot benefit from sleep, or suffer from its absence”.

Semoga bermanfaat! 

Best Regards, Latifa Mustafida

Tidak ada komentar

Terima kasih telah berkunjung.

Latifa Mustafida