Kebahagiaan bagi sebagian orang bisa
dinilai sangat sederhana,
sementara bagi sebagian yang lainnya –
kebahagiaan seperti sangat jauh dari
rengkuhan tangan mereka.
Tanya
coba kenapa sebabnya?
Karena
mereka sendiri yang ngga mau bahagia. Wkwk. Jangan bahagia pake syarat bahagia
orang lain. Kamu ngga bakal bahagia dengan itu. Bikin dong bahagiamu sendiri,
yang mudah, murah, dan bernilai. Kita bisa kok bahagia dengan liat yang lain
bahagia. Meskipun awalnya cuman mencoba bahagia, nanti lama-lama pasti kita
juga bakal menemukan kebahagiaan lain. Gampang banget ya mulut saya ngomong ?
wkwk
Gini. Kebahagiaan itu sebenernya
sederhanaaa banget. Ketika liat keluarga rukun, ketika punya banyak temen pas
lagi down, ketika liat jalanan ngga macet, ketika liat orang tua ketawa dan
ngobrol lepas, ketika ngeliat kita masih punya kegiatan. Banyak banget hal di
dunia ini yang seharusnya bisa jadi alasan kita buat bahagia, kenapa harus
mikir sebaliknya?
Mindset bahagia sebenarnya harus
dibiasakan sejak muda. Itu punya kita kok. Itu hak kita buat bahagia. Jadi kita
ngga gampang stress. Ngga gampang kena penyakit pikiran. Ini semacam melatih positif thinking sejak muda. Ambil dua
pilihan setiap kita mengalami sesuatu, 2 pilihan baik buruk, dan kemudian kuatkan/dominasi
pilihan yang baik selalu dalam hidup kita. Alih alih mikir jelek, kita bahkan
nggak punya waktu buat suudzon sama orang dan takdir hidup. Meskipun tetep
harus hati-hati juga.
Oke,
bicara soal kebahagiaan, bagi saya ada 3 tahapan kebahagiaan mayoritas manusia. 3 tahapan itu adalah, wisuda,
menikah, dan memiliki anak. 3 tahapan itu dirasakan sebagian orang sebagai
pencapaian tertinggi untuk melaju ke tahapan selanjutnya. Bilang aja deh
gampangnya, langkah naik tangga di hidup seseorang.
Jangan
persempit kata wisuda dengan hanya menjadikan cakupan minimalnya sarjana ya
gaes. Wisuda apapun selalu menjadi moment bahagia buat seseorang, bahkan
orang-orang di sekelilingnya. Kebahagiaan itu diperlihatkan dari aura dan
senyum hari H. Yeaaaah, this day. Ini nih hari yang gue tunggu tunggu. Lantas dia
memajang senyum terbaiknya di foto graduation,
mengajak pacarnya berseragam, berfoto bersama teman-teman, mengenakan pakaian
terbaik yang sudah dia rancang berbulan-bulan sebelum hari wisuda, mengajak
makan bersama teman, berkumpul bersama keluarga, dan finally, ditutup dengan postingan di instagram disertai kata-kata
bijaknya.
Wisuda
bagi saya, meskipun semua orang atau kebanyakan orang mengalaminya, tetap
spesial bagi tiap manusia. Ini karena saya punya pemikiran bahwa, hidup dan
kejadian setiap orang selalu istimewa. Ngga ada bedanya. Semua sama
istimewanya.
Sekalipun
wisuda tidak selalu sama momentum waktunya, kebahagiaan itu tidak bisa
berkurang rasanya. Tetap sama menyenangkannya, dan tetap sama membanggakannya. Coba
deh liatin orang yang lagi wisuda, auranya menyenangkan. Aura yang yang sama
yang biasa kita lihat sehari-hari, tapi memiliki harapan baru.
Harapan
untuk senantiasa terus menjadi baik. Bener kan? Kalo nggak percaya liat deh
foto-foto wisuda yang kalian punya. Senyum sumringah disana harusnya bisa jadi
tambahan semangat buat kalian ketika ngliat itu. Jadi, saya ucapkan selamat
wisuda buat kakak saya, teman saya moe sasti, selamat jadi pegawai baru ardhi
kusuma dan selamat jadi bu dosen bu LCW.
Momentum
yang kedua adalah pernikahan. Saya tetap mengagumi seseorang yang berani
berkomitmen, meyakini pasangannya, mengikuti apa kata suaminya, dan yang
terakhir diikat dengan sebuah pernikahan. Foto-foto yang manis, ucapan selamat
dari kawan lama, kado datang dari berbagai penjuru, tumpah ruah orang mengantre
untuk bersalaman, ribuan foto dan undangan disebar. Moment excited apalagi yang melelahkan sekaligus menyenangkan bagi
seseorang selain pernikahan? Ini tangga kedua bagi hidup seseorang bukan
setelah pencapaian pendidikan?
coba deh kamu bayangin. ketemu seseorang, kamu yakin his the one, dilamar, menikah dan berbagi satu sama lain. lagipula jodoh adalah suatu hal yang sama sekali nggak bisa kita duga kan?
Setiap
orang selalu mengharapkan pasangan yang terbaik bukan? Ini ibadah terlama dalam
kehidupan manusia. Berbakti satu sama lain. Mendampingi dan menguatkan satu
sama lain. Sayangnya perasaan hebat itu belum saya alami, mohon doanya untuk
diberikan yang terbaik selalu dalam hidup ya, termasuk pasangan yang tepat di
waktu yang tepat. Hehe.
Dalam
suatu perhelatan pernikahan, seseorang rela menghabiskan uang puluhan bahkan
ratusan juta, menyediakan tempat yang layak bagi setiap orang, memikirkan
rencana ini dan itu secara matang, menghabiskan tenaga waktu dan pikirannya
untuk membuatnya jadi sempurna sedemikian rupa. Dan doa apalagi yang harus
dipanjatkan untuk moment kebahagiaan seperti ini selain rentetan kebaikan ? pernikahan
selalu membawa konsekwensi lebih banyak kebaikan yang dijanjikan Tuhan Bukan?
Maka
dari itu, ini yang saya sebut tangga kedua kehidupan.
Yang
terakhir, kelahiran seorang anak.
Setiap
anak selalu istimewa. Setiap orang tua pasti merasakannya. Bahkan sejelek atau
sekurang apapun seorang anak, bagi orang tua mereka tetap adalah buah hati yang
selalu diutamakan. Saya mendapat cerita dari seorang teman yang anaknya diejek
fisiknya oleh teman yang lain, dan dia membelanya habis-habisan. Teman saya
ini, telah berubah menjadi orang yang berbeda dari tahun ke tahun saya
mengenalnya. Terutama ketika dia telah memiliki buah hati.
Dia
menjadi lebih banyak belajar, mau berkorban, berupaya selalu memberikan yang
terbaik, mengalah, mencurahkan waktu, memprioritaskan anaknya. Dan saya
tiba-tiba terharu. Ternyata moment seperti ini bisa merubah siapapun menjadi
lebih baik. Buah hati katanya membuat seseorang bisa bahagia dan bersedih
berkali-kali lipat karena alasan yang sama. punya anak emang bikin bahagia, gimana enggak? katanya punya anak nambah rejeki. punya anak jelas membuktikan kita akan punya penerus, keturunan. dan terpenting, punya anak membuat kita tahu kita memiliki seseorang yang kita perjuangkan, seseorang yang kita beri kasih sayang, dan perhatian.
bukankah salah satu hal penting di hidup seseorang adalah bisa berbagi kasih sayang ? jadi ini point pentingnya.
bukankah salah satu hal penting di hidup seseorang adalah bisa berbagi kasih sayang ? jadi ini point pentingnya.
Saya
jadi mengerti betapa sayangnya dan betapa besar rasa sayang orang tua saya,
kakek nenek saya kepada keturunannya. Mungkin itu yang harus saya pelajari. Batu
loncatan ini membuat siapapun berubah ke arah lebih baik. Membuat seorang
wanita menjadi ibu, dan ibu menjadi nenek. Perasaan yang selalu menyenangkan
bagi setiap wanita.
Jadi,
kalau kamu punya moment terpenting apalagi selain ini?
Yok
share disini.
Tidak ada komentar
Terima kasih telah berkunjung.
Latifa Mustafida